Sunday, November 18, 2012

Prosedur Analisis Lingkungan

Prosedur dan Komponen Mekanisme Analisis Lingkungan Pada Pembangunan

Rencana Pembangunan  Jangka Menengah Daerah  (RPJMD) pada  dasarnya  disusun  dengan  menerjemahkan  suatu  proses  pemikiran  strategik  terhadap  kondisi  lingkungan  internal  dan  eksternal  organisasi  yang  disesuaikan  dengan  arahan  kebijakan  pembangunan  nasional  dan  regional,    sehingga  kualitasnya  sangat  ditentukan  oleh  seberapa  jauh  dokumen  RPJMD  dapat mengemukakan  secara  sistematis  proses  pemikiran  strategik  tersebut.  perencanaan  strategik  erat  kaitannya  dengan  proses  penetapan  kemana  arah  daerah  atau  organisasi  akan  diarahkan  pengembangannya  dan  apa  yang  hendak  dicapai  dalam  lima  tahun  ke  depan,  bagaimana  mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.

Sebagai  sebuah  proses  perencanaan  strategik maka  salah  satu  tahapan  proses  yang  sangat  penting  adalah  tahap  melakukan  analisis  situasi  dan  identifikasi  isu  strategik  dan  kecenderungan  perkembangannya  serta  melakukan  analisis  atas  kekuatan,  kelemahan,  peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pembangunan daerah sehingga dengan demikian   melahirkan  pemahaman  terhadap  subtansi  permasalahan  yang  dihadapi,  dan  kesadaran  terhadap  kemampuan  dan  kelemahan  yang  dimiliki.  Kebijakan  atau  keputusan  yang  tepat   ditentukan  oleh  kualitas  informasi  dan    kedalaman  analisis  terhadap  lingkungan  strategik  yang dilakukan oleh para pengambil keputusan

Dalam  pembangunan  daerah,    perencanaan  strategik  dapat  dipandang  sebagai  suatu  proses  untuk  menentukan  tindakan  masa  depan  yang  tepat,  melalui  urutan  pilihan,  dengan  memperhitungkan  sumber daya  yang  tersedia. Pemikiran  strategiknya  terletak pada  strategi  untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat  yang  nyata,  baik  dalam  aspek  pendapatan,  kesempatan  kerja,  lapangan  berusaha,  akses  terhadap  pengambilan kebijakan, berdaya  saing, maupun  peningkatan  indeks pembangunan  manusia.,  untuk  menyelesaikan  masalah-masalah  atau  isu-isu  strategik  yang  berkembang.  Hal-hal  tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan  strategis  internal  adalah  faktor-faktor  internal  yang  dimiliki  berupa  kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan sehingga perlu  dipahami  kekuatan  dan  kelemahannya.  Adapun  faktor-faktor  tersebut  diantaranya  adalah :

a)  Kekuatan

Kekuatan  yang  dimiliki  dalam  pengelolaan  pembangunan  daerah  sebagai berikut :

1)  Dimensi  spiritual,  dan  kultural  sebagai  basis  nilai  dalam  pembangunan.

Pada  dasarnya  masyarakat Indonesia adalah masyarakat  yang  religius  dimana  nilai-nilai  keagamaan masih  menjadi  basis  nilai  yang  dianut  pada  segala aktivitas kehidupan masyarakat. Agama memiliki nilai-nilai religi yang  bersifat  universal  antara  lain  kewajiban  manusia  untuk  berupaya  hidup  sejahtera.

Disamping    itu,  masyarakat  Indonesia  juga  memiliki  nilai-nilai  budaya  luhur  yang  mengakar  kuat,  manusia  yang  berbudaya  identik  dengan  sikap  yang  memelihara  keseimbangan  antara    daya  cipta,  karya  dan  karsa,   menghargai  nilai-nilai  kemanusiaan,  memiliki  apresiasi  terhadap  seni,  menghargai  kemajemukan  dan  perbedaan,    hal  ini   menjadi  pula  salah  satu  basis nilai dalam pembangunan daerah.

2)  Letak strategis suatu wilayah.

Letak  geografis sebagai  salah satu wilayah  yang  berada  pada  titik pusat lintasan menuju daerah Sulawesi Tengah dan Tenggara dengan daya  dukung wilayah hinterland, menjadi nilai tersendiri bagi  masyarakatnya terhadap  akses  dengan  wilayah  lainnya. Secara geografis posisi  suatu wilayah sangat  memungkinkan  untuk menjadi daerah transito bagi pelaku ekonomi, dengan demikian suatu wilayah dapat menjadi cadangan distribusi bagi daerah-daerah hinterland yang ada disekitarnya yang memiliki potensi pertanian yang sangat  besar

3)  Perekonomian daerah yang berkembang

Perekonomian telah cukup  maju dengan struktur  ekonomi yang  tidak  lagi  didominasi  oleh  sektor  agraris.  Struktur  ekonomi  suatu wilayah dapat ditopang  oleh  tiga  sektor  utama  yakni  pertanian,  Perdagangan  hotel  dan  restourant,  dan  sektor  jasa-jasa  sehingga  dengan  demikian  struktur  ekonomi  telah menunjukkan perkembangan struktur ekonomi moderen dengan rata-rata  pertumbuhan  sekitar  7,14 %  per  tahun  dengan  income  perkapita  penduduk  telah mencapai Rp. 7,4  juta perkapita.

4)  Kondisi keamanan daerah  yang harus kondusif

Salah  satu  syarat  mutlak  bagi  berlangsungnya  pembangunan  daerah  adalah  terciptanya kondisi keamanan yang kondusif.   Kondisi aman dan damai  telah  tercipta di suatu wilayah sebagaimana telah dibuktikan dengan berlangsungnya  tahapan pesta demokrasi pada Pilkada yang berlangsung dengan baik. Kondisi  seperti ini akan menunjang pergerakan  perekonomian lebih cepat.

5)  Tersedianya Sarana dan Prasarana

Sarana  dan  prasarana  dasar  yang  memadai  menjadi  slah  satu  modal  dasar dalam pembangunan.   Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan  dan  transportasi,  listrik,  air  bersih,  telepon,  bank,  sarana  pendidikan,  rumah  ibadah dan rumah sakit, merupakan salah satu bentuk “insentif”, yang  memberikan  kemudahan  bagi  pelaku  ekonomi  untuk  berinvestasi. 

6)  Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan

Salah  satu  kunci  sukses  pembangunan  adalah  partisipasi  masyarakat  dalam  pembangunan.  Masyarakat  harus memiliki  tingkat  partisipasi  yang tinggi  dalam  pembangunan  daerah,  antara  lain  terlihat  dari  partisipasi  penggunaan  hak  pilih  pada  Pilkada  kepala  daerah,  partisipasi  yang  tinggi  dalam gerakan bangun praja, partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan  dan pelaksanaan suatu kebijakan publik.

7)  Kualitas sumber daya manusia yang telah berkembang

Kualitas  sumber  daya  manusia  dapat  diukur  dari  Indeks  Pembangunan  Manusia (IPM), yakni nilai rata-rata dari tiga komponen utama pembangunan  manusia yakni pendidikan dengan indikator rata-rata lama sekolah, kesehatan  dengan  indikator usia harapan hidup, dan  ekonomi dengan varitas daya beli.

Analisa Lingkungan Eksternal

Peluang : Peluang  yang  dapat  diraih  dalam  pengembangan suatu wilayah  di masa  yang  akan datang sebagai berikut:

1)  Pelaksanaan Otonomi Daerah

Pelaksanaan  otonomi  daerah  sebagai mana  diatur  dalam Undang-undang  Nomor  32  tahun  2004  pada  prinsipnya memberikan  keleluasaan  kepada  daerah  untuk  mengatur  dan  mengurus  kepentingan  masyarakat  menurut  prakarsa  sendiri  sesuai  aspirasi  masyarakat  serta    kondisi  obyektif  daerahnya.  Otonomi  daerah  akan  dapat  meningkatkan  keberpihakan  pembangunan  kepada  masyarakat,meningkatkan  kualitas  pelayanan  kepada  masyarakat,  meningkatkan  partisipasi  masyarakat  dalam  pembangunan,  serta  mendorong  proses  demokratisasi  di  daerah  ke  arah  yang lebih berkembang.

2)  Dukungan Pemerintah Pusat dan  lembaga pendanaan lainnya

Sebagai  sebuah  kota  yang  telah  mengalami  perkembangan  secara  signifikan,  maka  Pemerintah  Pusat  dan  Pemerintah  Propinsi  harus memberikan  perhatian  khusus  sesuai  dengan  karateristik  daerah.  sebagai  contoh  adalah  apresiasi  yang  diberikan  oleh  pemerintah  pusat  kepada Pemerintah Kota Palopo atas kemajuan pendidikan, pemeliharaan  lingkungan hidup,  pelayanan publik,  dan  proses  demokratisasi. Apresiasi  dari  beberapa  lembaga  internasional  terhadap  kemajuan  tersebut  melahirkan  kepercayaan  dari  beberapa  lembaga-lembaga  donor  seperti  Bank  Dunia  untuk  mengikutsertakan  suatu wilayah dalam  berbagai  program  seperti  Urban  Sector  Development  Reform  Project  (USDRP)  dan  dari  Asian  Developmen  Bank  berupa  program  Neighbourhood  Upgrading  Shelter  Sector  Project,  serta  hibah  bank  Dunia  untuk  pembangunan beberapa  inprastruktur,  yang  tentunya  akan  menjadi  salah  satu  peluang  bagi bergeraknya lokomotif perekonomian suatu wilayah.

3)  Suatu Wiayah sebagai Kota Budaya

Secara  historis  ada wilayah yang merupakan  kerajaan  dan juga ada yang bukan suatu kerajaan.

4)  Kerjasama antar daerah

Suatu Wilayah harus mampu menunjukkan  berbagai  performa  pembangunan  yang  sangat  baik. Hal  ini merupakan  salah  satu  asset dari segi pencitraan sehingga suatu wilayah bisa dikenal dari  luar. Peluang  yang  bisa  diraih  dari  adanya  pencitraan  yang  baik  adalah  terbukanya  peluang kerjasama antar daerah, baik pada skala regional, nasional bahkan  internasional.  Beberapa  infrastruktur  pendukung  dari  kemungkinan  lahirnya  kerjasama  antar wilayah/daerah  telah  siap  untuk  digunakan  dan  dimanfaatkan  antara  lain  adanya  Pelabuhan  tanjung  ringgit,  berkembangnya sarana perhotelan yang rata-rata dari segi pelayanan mulai  meningkatkan  mutunya.  Peluang  ini  tentunya  akan  berpengaruh  pada  meningkatnya  perekonomian  daerah  salah  satunya  adalah  akan  meningkatnya occupancy dan perdagangan antar pulau.

5)  Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

Perkembangan dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi (IPTEK)  termasuk  telekomunikasi,  media  dan  informatika  (Telematika)  pada  era  globalisasi membuka peluang dan membawa dampak pada perubahan pola pikir  dan  cara  pandang  masyarakat  dalam  melakukan  berbagi  kegiatan  yang berorientasi pada aspek kemudahan akan kecepatan dalam pertukaran  akses  informasi  dan  pelayanan.  Teknolgi  informasi  merupakan  faktor  pendukung bagi pembangunan suatu wilayah yang mencakup aspek politik,  ekonomi,  sosial  budaya  dan  aspek  hukum  yang  mampu  meningkatkan  daya saing dalam menghadapi tantangan globalisasi.

6)  Potensi sumber pembiayaan

Bertumbuhnya lembaga keuangan dan BUMN/BUMD yang ada di  suatu wilayah  akan  menjadi  peluang  bagi  bergeraknya  investasi  pembangunan  daerah.  Hadirnya  berbagai  lembaga  keuangan  yang  memiliki  kredibilitas  tinggi  menjadi indikator pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi yang semakin  baik dan menguntungkan.

Berdasarkan  analisis  faktor-faktor  lingkungan  internal  dan  eksternal  tersebut  di  atas, maka dirumuskan beberapa strategi untuk memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan  kelemahan  dalam  meraih  dan  memanfaatkan  peluang  yang  dimiliki,  strategi  tersebut  adalah :

a)   Memantapkan  peran  suatu wilayah sebagai  sebagai  pusat  wilayah  pengembangan,  pusat  pelayanan  dan  kawasan  andalan dengan  daya  dukung  hinterland  yang  sangat  potensial,  terutama  produksi  sektor  pertanian,  jasa,  industri, perdagangan

b)   Memaksimalkan peran suatu wilayah sebagai wilayah yang sangat mudah berintegrasi  dengan  pusat wilayah  pengembangan  lainnya.

c)   Mengoptimalkan peluang pengembangan suatu wilayah sebagai salah satu titik  sentral  wilayah dan  memegang  fungsi sebagai pintu gerbang keluar masuknya penunpang, barang dan jasa ke Kota- Kota di wilayah.

d)   Menata pemanfaatan sumber daya yang dimiliki  sebagai modal dasar pembangunan  daerah dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.





Lencir Kuning Posted By Lencir Kuning

All about environmental sanitation and public health article up to date contact me

Thank You


0 Responses So Far:

Post a Comment